Gunung Dempo Meletus Tanpa Gejala, Warga dan Pendaki Diminta Waspada
Cerita Pagaralam — Gunung Dempo dilaporkan mengalami erupsi mendadak tanpa tanda-tanda aktivitas vulkanik yang signifikan sebelumnya. Kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (26/10/2025) pagi dan mengejutkan warga sekitar kaki gunung serta para pendaki yang tengah berada di kawasan wisata alam tersebut.
Berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), letusan tersebut bersifat freatik dengan tinggi kolom abu mencapai sekitar 700 meter di atas puncak kawah, disertai suara gemuruh lemah. Abu vulkanik terpantau menyebar ke arah barat daya menuju wilayah Kecamatan Dempo Selatan dan sebagian Kota Pagar Alam.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Dempo, Yudi Iskandar, menjelaskan bahwa erupsi kali ini tergolong mendadak karena tidak didahului peningkatan signifikan pada aktivitas kegempaan vulkanik maupun perubahan suhu kawah. “Letusan terjadi secara tiba-tiba. Jenisnya freatik, akibat tekanan uap air yang meningkat di bawah permukaan,” ujarnya.
Yudi juga mengimbau agar warga dan pendaki tidak mendekati area kawah dalam radius 1 kilometer dari pusat erupsi, mengingat potensi letusan susulan masih mungkin terjadi. “Kami terus memantau aktivitas Gunung Dempo selama 24 jam. Masyarakat diharap tenang namun tetap waspada,” tambahnya.
Gunung Dempo, dengan ketinggian 3.159 meter di atas permukaan laut (mdpl), merupakan salah satu gunung berapi aktif di Sumatera Selatan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Lahat dan Bengkulu. Gunung ini terakhir tercatat meletus pada awal tahun 2023, dengan karakteristik letusan serupa yakni freatik tanpa disertai aliran lava.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pagar Alam telah menyiagakan tim untuk mengantisipasi kemungkinan dampak lanjutan, terutama penyebaran abu vulkanik yang berpotensi mengganggu aktivitas warga dan penerbangan di sekitar wilayah Sumatera bagian selatan.
Erupsi mendadak ini juga menjadi perhatian kalangan pendaki, sebab Gunung Dempo merupakan salah satu destinasi pendakian populer di Sumatera. Beberapa jalur pendakian seperti Jalur Kampung IV dan Tugu Rimau kini sementara ditutup untuk memastikan keselamatan pengunjung.
Masyarakat diimbau untuk terus memantau informasi resmi dari PVMBG dan BPBD melalui kanal pemerintah daerah dan media terpercaya.








