1. Pemerintah RI Diminta Gempa dan Kondisi Ekonomi Politik di Nepal
Cerita Pagaralam – Pemerintah RI Diminta Nepal terletak di “sabuk seismik Himalaya”, rentan mengalami gempa bumi akibat tumbukan lempeng tektonik. Baru-baru ini, gempa berkekuatan magnitudo 7,1 mengguncang Tibet dan terasa sampai Nepal.
Di Nepal juga muncul kerusuhan-kerusuhan politik, pembatasan media, dan demonstrasi menentang kebijakan pemerintah, yang memperburuk kondisi keamanan dan ketidakstabilan.
2. Data & Status WNI di Nepal Saat Ini
Menurut Kementerian Luar Negeri RI, terdapat sekitar 70 WNI di Nepal pada saat gempa magnitudo 7,1 terjadi.
Hingga saat ini, belum ada laporan resmi bahwa WNI mengalami dampak fisik atau korban akibat gempa tersebut.
Ada kasus di mana beberapa WNI pengunjung belum bisa dihubungi pasca gempa Nepal sebelumnya. Contohnya, tiga WNI pengunjung bernama Alma Parahita, Kadek Andana, dan Jeroen Hehuwat, belum dapat dihubungi setelah gempa kedua di Nepal.
Baca Juga: Tottenham Hotspur Tidak Dijual Usai Daniel Levy Pergi
3. Permintaan Publik & Legislator: Apa yang Diminta
Berdasarkan respons publik, media, dan beberapa legislator, berikut adalah hal-hal yang diminta pemerintah:
Mitigasi:
Koordinasi antar-kedutaan, konsul kehormatan, dan masyarakat WNI agar cepat merespons situasi darurat.
4. Respons Pemerintah RI
Kemlu RI menyatakan bahwa KBRI yang merangkap Nepal (Lewat KBRI Dhaka) telah melakukan langkah pemantauan kondisi WNI.
Hingga sekarang, belum ada instruksi publik resmi mengenai evakuasi massal WNI karena belum ada indikasi bahwa WNI berada dalam bahaya langsung di Nepal akibat gempa ini.
5. Analisis Kebutuhan vs Realitas
| Aspek | Kebutuhan Mitigasi / Evakuasi | Kondisi Aktual & Tantangan |
|---|---|---|
| Kesiapan Konsuler | Keberadaan hotline, konsul kehormatan, pemantauan KBRI | Ada hotline, tetapi belum ada laporan korban; kontak sulit di beberapa kasus pengunjung belum terhubung. |
| Logistik Evakuasi | Pesawat, tim evakuasi, tempat aman | Pemerintah sebelumnya sudah punya pengalaman evakuasi, namun belum ada sinyal untuk evakuasi WNI sekarang. |
| Informasi & Komunikasi Publik | Peta zona rawan, panduan, pemberitahuan resiko gempa | Pemerintah sudah mengimbau WNI untuk waspada dan memastikan keamanan bangunan tempat tinggal. |
| Kesiapsiagaan Infrastruktur | Bangunan tahan gempa, jalur darurat, titik penampungan | Tidak semua bangunan di Nepal memadai dari segi struktur gempa; evakuasi bisa terhalang kondisi medan & infrastruktur. |
| Biaya & Prosedur | Biaya evakuasi, izin keluar negara, pengamanan perhubungan udara | Prosedur evakuasi butuh koordinasi bilateral, biaya bisa besar, dan waktu respons sangat penting. |
6. Rekomendasi Kebijakan & Langkah Empatik
Berkaca dari pengalaman dan praktik internasional, berikut beberapa rekomendasi agar Pemerintah RI dapat bertindak cepat dan efektif:
Meningkatkan Pemantauan Real Time
Pastikan KBRI Dhaka dan Konsul Kehormatan RI di Nepal memiliki data terkini tentang posisi dan kondisi WNI—termasuk status pengunjung dan yang menetap.
Koordinasi antar Kemenlu, TNI / Maskapai penerbangan, Kemenkes, BNPB agar siap bila kondisi darurat memerlukan evakuasi.Penggunaan pesawat militer atau bantuan luar negeri jika rute komersial tidak memungkinkan.
Protokol Perlindungan WNI
Penyediaan Bantuan Logistik & Medis Darurat
Kerja sama dengan lembaga-lembaga kemanusiaan internasional, Swiss/UN, PMI untuk pasokan obat, makanan, tempat tinggal sementara.
Komunikasi Publik & Edukasi
Kerjasama Internasional
Diplomasi agar Nepal dan Indonesia menyepakati jalur evakuasi, penggunaan fasilitas bandara, konsular desk darurat, dan kemungkinan penggunaan minimal biaya transit.
7. Pemerintah RI Evakuasi & Bantuan Indonesia ke Nepal
Pada gempa besar Nepal tahun 2015 (sekitar magnitudo 7,8), Indonesia mengirim bantuan kemanusiaan & tim evakuasi WNI sebagai bagian dari respon darurat.
Sebelumnya juga legislator pernah meminta agar Indonesia turut membantu evakuasi korban dan recovery di Nepal sebagai solidaritas internasional.
8. Kesimpulan & Harapan
Permintaan agar Pemerintah RI segera melakukan mitigasi dan evakuasi bagi WNI di Nepal adalah sah dan mendesak, terutama dalam konteks gempa besar dan potensi bencana susulan. Sementara data terkini menunjukkan belum ada korban di antara WNI, kondisinya terus dipantau.












